Pages

Senin, 25 Februari 2013

MANASIK HAJI TAHUN 2013 PP. DARUSSALAM


MANASIK HAJI TAHUN 2013 PP. DARUSSALAM

Manasik haji PP. Darussalam merupakan program tahunan pondok yang dilaksanakan oleh seluruh penghuni pondok beserta anshar al-ma’had nya. Pelaksana dari kegiatan ini tiada lain adalah staff TMI (Tarbiyatul Mu’alimat al-Islamiyyah) sendiri yang merupakan penopang utama bagi sistem pendidikan dan pengajaran di PP. Darussalam.
Manasik haji tahun 2013 ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yaitu pada hari Senin-Selasa, tanggal 18-19 Pebruari 2013. Rangkaian program ini diawali dengan diklat manasik haji pada hari pertama dengan sistem seminar. Adapun pemateri merupakan orang yang berkompeten dan sudah berpengalaman menunaikan ibadah haji yaitu ust. H Pepen Effendi, S.Pd.I dan ust. H. Asep Deni Fitriansyah, M.Phil. Disini pemateri mengupas tuntas sejarah pelaksanaan ibadah haji, Petunjuk perjalanan ibadah haji, sistematika dan mekanisme pelaksanaan ibadah haji, mulai dari tata cara melaksanakan rangkaian umrah dan haji (jenis pelaksanaan haji yang dipilih adalah Haji Tamattu’ yaitu melaksanakan umrah terlebih dahulu kemudian mengerjakan haji) dari ihram sampai thawaf wada’.
Seluruh peserta manasik haji diberi lembaran irsyadat / petunjuk pelaksanaan ibadah haji, sehingga seluruh peserta dapat dengan mudah membaca doa-doa dalam melaksanakan haji sebagaimana aslinya.
Hari kedua manasik haji ini, peserta dianjurkan menggunakan pakaian berwarna putih, sehingga mayoritas satriwati menggunakan mukena. Staff TMI sudah mendesain sedemikian rupa tempat-tempat dari bangunan Ka’bah, rukun Yamani, Hijr Ismail, sumur zam-zam, bukit Shafa dan Marwah, dll. Tempat-tempatnya di setting sebagaimana mestinya. Adapun prakteknya mulai dari depan mabna maudly as-shobah sampai depan gedung yatimat Muniroh.
Manasik haji ini memang hanya sekedar simulasi dari pelaksanaan haji, tetapi dari kegiatan ini kami segenap penghuni pondok dapat merasakan hikmah yang besar berupa pengetahuan mengenai petunjuk pelaksanaan ibadah haji, bahkan tidak sedikit dari kami yang sangat berharap semoga tahun depan pelaksanaan ihram, thawaf, sa’i, tahallul, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melempar jumrah sampai thawaf wada’ ini bukan hanya simulasi belaka namun kami bisa menunaikan ibadah haji yang sesungguhnya. Allahummastajib.

1 komentar: