MANASIK
HAJI TAHUN 2013 PP. DARUSSALAM
Manasik
haji PP. Darussalam merupakan program tahunan pondok yang dilaksanakan oleh
seluruh penghuni pondok beserta anshar al-ma’had nya. Pelaksana dari
kegiatan ini tiada lain adalah staff TMI (Tarbiyatul Mu’alimat al-Islamiyyah)
sendiri yang merupakan penopang utama bagi sistem pendidikan dan pengajaran di
PP. Darussalam.
Manasik
haji tahun 2013 ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yaitu pada hari
Senin-Selasa, tanggal 18-19 Pebruari 2013. Rangkaian program ini diawali dengan
diklat manasik haji pada hari pertama dengan sistem seminar. Adapun pemateri
merupakan orang yang berkompeten dan sudah berpengalaman menunaikan ibadah haji
yaitu ust. H Pepen Effendi, S.Pd.I dan ust. H. Asep Deni Fitriansyah, M.Phil. Disini
pemateri mengupas tuntas sejarah pelaksanaan ibadah haji, Petunjuk perjalanan
ibadah haji, sistematika dan mekanisme pelaksanaan ibadah haji, mulai dari tata
cara melaksanakan rangkaian umrah dan haji (jenis pelaksanaan haji yang dipilih
adalah Haji Tamattu’ yaitu melaksanakan umrah terlebih dahulu kemudian
mengerjakan haji) dari ihram sampai thawaf wada’.
Seluruh peserta
manasik haji diberi lembaran irsyadat / petunjuk pelaksanaan ibadah
haji, sehingga seluruh peserta dapat dengan mudah membaca doa-doa dalam
melaksanakan haji sebagaimana aslinya.
Hari kedua
manasik haji ini, peserta dianjurkan menggunakan pakaian berwarna putih, sehingga
mayoritas satriwati menggunakan mukena. Staff TMI sudah mendesain sedemikian
rupa tempat-tempat dari bangunan Ka’bah, rukun Yamani, Hijr Ismail, sumur
zam-zam, bukit Shafa dan Marwah, dll. Tempat-tempatnya di setting sebagaimana
mestinya. Adapun prakteknya mulai dari depan mabna maudly as-shobah sampai depan
gedung yatimat Muniroh.
Manasik
haji ini memang hanya sekedar simulasi dari pelaksanaan haji, tetapi dari kegiatan
ini kami segenap penghuni pondok dapat merasakan hikmah yang besar berupa pengetahuan
mengenai petunjuk pelaksanaan ibadah haji, bahkan tidak sedikit dari kami yang sangat
berharap semoga tahun depan pelaksanaan ihram, thawaf, sa’i, tahallul, wukuf di
Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melempar jumrah sampai thawaf wada’
ini bukan hanya simulasi belaka namun kami bisa menunaikan ibadah haji yang
sesungguhnya. Allahummastajib.