RSS

SEKULARISME DALAM KACAMATA MUHAMMAD SYAKIR SYARIF



SEKULARISME DALAM KACAMATA MUHAMMAD SYAKIR SYARIF
(Kajian kitab : al-Ilmaaniyyah wa tsamaaruha al-khobiitsah)

Apakah Sekularisme Itu?
Sekularisme merupakan satu ideologi kufur yang bertujuan menjauhkan peranan agama dalam kehidupan dunia. Sekularisme merupakan ideologi yang ingin mewujudkan dominasi dunia pada semua sisi kehidupan politik, ekonomi, sosial, moral, konstitusi dan lainnya, jauh dari perintah agama serta larangannya.
Tidak ada kolerasi antara sekularisme dengan ilmu agama, sebagaimana para propagandisnya berusaha memutarbalikan (fakta ini) terhadap masyarakat, bahwa maksud sekularisme adalah memperoleh sebanyak mungkin pengetahuan eksperimental dan memprioritaskannya. Kini terbukti sudah kedustaan dan kepalsuan pernyataan ini dengan mengacu pada beberapa pengertian kata itu yang disebutkan di negara tempat perkembangannya.

Bagaimanakah Sejarah Munculnya Pluralisme?
Situasi kehidupan agamis yang timpang di negara-negara Nasrani Barat menjadi lingkungan potensial dan lahan subur bagi tumbuh dan berkembangnya pohon sekularisme. Bangsa Perancis pasca peristiwa revolusi-nya yang terkenal merupakan negara pertama yang melandasi undang-undang negara  di atas dasar-dasar pemikiran sekuler. Sekularisme bukanlah suatu hal baru dan janggalkarena agama yang mereka anut saat itu tidak mencerminkan wahyu Allah yang benar, yang telah Dia wahyukan kepada hamba dan rasul-Nya, Isa bin Maryam as.
Sejatinya agama tersebut telah tercemari oleh usaha-usaha memutarbalikan dan pemalsuan untuk mengganti (ajaran agama) dengan merubah, menambahi dan mengurangi. Diantara akibat perbuatan itu adalah bahwa agama gubahan tersebut bertolak belakang dengan kemaslahatan manusia dalam kehidupan dunia dan interaksi sosial diantara mereka. Sekaligus bertentangan dengan kebenaran-kebenaran ilmu pengetahuan yang tetaap yang telah teruji.
Gereja pun sebagai pihak yang berwenang melaksanakan agama menurut penganut Nasrani, belum merasa puas dengan usaha para pendeta dan rahib-rahibnya dalam melakukan pemutarbalikan dan penggantian (agama). Lebih jauh lagi pihak gereja menetapkan sebagai (bagian) agama yang harus dipegang dengan kesungguhan dan penuh  tanggung jawab, dan mengadili para ilmuwan, para peneliti dan para sarjana karena penemuan ilmiah mereka yang bertentangan dengan agama gubahan.
Pihak gereja melakukan tuduhan zindiq (atheis) dan penyimpangan kepada mereka yang akhirnya ada yang dibunuh, dibakar, dan ada pula yang dipenjarakan. Di sisi lain, gereja –sebagai yang berwenang melaksanakan agama menurut keyakinan Kristiani- menjalin persekutuan busuk dengan para penguasa dzalim, memberikan label-label kesucian dan kemaksuman dari kesalahan kepada mereka serta memperkenankan segala tindak kejahatan dan penindasan yang mereka lakukan kepada rakyat, dengan penuh keyakinan bahwa langkah ini adalah ajaran agama yang sepantasnya semua orang harus patuh dan menerimanya.
Dari sini, orang mulai mencari pelarian untuk menyelamatkan diri dari penjara dan kesewenang-wenangan gereja. Tidak ada jalan keluar yang bisa mereka pilih pada waktu itu selain menentang agama –yang memerangi ilmu pengetahuan dan mendukung para pelaku kriminal- tersebut, dengan jalan membangkang, mengasingkan dan menyingkirkannya dari seluruh sisi kehidupan politik, ekonmi, ilmiah, moralitas, dan sebagainya.
Bilamana realita yang telah terjadi di negara Kristiani Barat ini bukan sesuatu yang anaeh, maka hal itu tidak mungkin terjadi pada agama Islam, bahkan tidak pula terbayangkan. Wahyu Allah dalam agama Islam tidak akan tersusupi kebatilan, sehingga tidak mungkin ada pemutarbalikan dan penggantian, dan juga wahyu Allah tidak memihak kepada seseorang, apakah itu penguasa atau rakyat biasa, semua memiliki kedudukan hukum yang sama dihadapan hukum syariatnya, menjaga kepentingan-kepentingan manusia yang hakiki (primer), maka tidak ada satu aturan pun yang kontradiktif dengan maslahat umat manusia.
Islam juga memotivasi dan mendorong untuk menimba ilmu pengetahuan serta tidak ada satu pun nash syar’i yang terbukti validitasnya bertolak belakang dengan kebenaran ilmiah. Semua ajaran Islam adalah benar, baik, dan mencerminkan keadilan. Dari pemahaman ini, maka semua arus pemikiran dan paham yang lahir di negara-negara Barat pasca gerakan pengucilan agama dan permusuhannya, tidak berhak muncul bahkan tidak akan menemukan orang yang mau mendengarkannya di negara-negara Muslim, andai bukan karena aktivitas gazwul fikri yang terstruktur rapi, yang secara kebetulan pada waktu itu menimpa hati-hati yang hampa dari hakikat iman, akal –akal yang tidak mampu berfikir dengan benar dan kehidupan dunia yang terlantar dan tertinggal dalam hal peradaban.
Sungguh pemeluk Kristen Arab yang berdomisili di negara-negara muslim memiliki kontribusi besar dan pengaruh penting dalam mengusung pemikiran sekular ke negeri-negeri muslimin, memasarkan dan turut andil menyebarkannya melalui media-media informasi yang beragam. 

Bentuk - Bentuk Sekularisme
Ada dua bentuk sekularisme, yaitu :
1.       Sekularisme yang menyimpang (atheis sekular)
Yang mengingkari agama secara keseluruhan, menolak keberadaan Allah, memerangi dan memusuhi orang yang hanya sekedar menyeru kepada keimanan terhadap Allah. Sekularisme jenis ini sekalipun telah durhaka dan ingkar (kepada agama) mereka masih sempat membanggakan kekufurannya. Hanya saja hukum kekufurannya adalah satu hal yang jelas dan mudah di mata umat Islam, sehingga permasalahannya tidak samar. Bahaya sekularisme jenis ini dari sisi pengelabuhan terhadap kaum awam muslim adalah ringan, meskipun memiliki bahaya besar dari sisi perlawanannya terhadapa agama, memusuhi mu’minin, memerangi dan menyakiti mereka dengan siksaan, kurungan atau pembunuhan.
 
2.       Sekularisme yang tidak menyimpang
Paham sekularisme yang tidak mengingkari keberadaan Allah serta memepercayainya sebatas teori saja. Akan tetapi tetap menolak campur tangan agama dalam urusan-urusan dunia dan menyuarakan pemisahan agama dari kehidupan dunia. Jenis ini lebih berbahaya dari yang pertama dari sisi kemampuannya menyesatkan dan mengelabui kaum awam muslimin. Tidak diingkarinya akan keberadaan Allah dan ketidakjelasan perlaanan mereka terhadap kehidupan agam bisa menutupi hakikat seruan kufur ini di mata mayoritas kaum awam, sehingga mereka tidak mampu melihat secara jelas akan kekufuran yang ada pada mereka akibat sedikitnya pemahaman dan wawasan mereka yang benar terhadap agama.
Sebagian besar undang-undang yang berlaku di negara-negara muslim dewasa ini adalah undang-undang sekular, namun mayoritas kaum muslimin tidak mengetahui hakikat permasalahan itu. Undang-undang sekular, secara jelas memerangi agama dan para penyeru kepada Allah sehingga aman (tiada kesangsian) bagi setiap orang untuk mengalamatkan kekufuran dan predikat keluar dari agama pada undang-undang tersebut. Sekularisme memang tidak menampakkan diri dalam wujud yang pertama (penuh dengan kesamaran). Dan tiadalah hal itu terjadi kecuali akibat kebodohan sebagian besar kaum muslimin.
Ideologi sekularisme dengan dua modelnya tersebut adalah kekufuran yang nyata, tidak ada keraguan didalamnya. Islam adalah agama universal dan paripurna. Islam memiliki tatanan yang jelas dan sempurna pada setiap sisi kehidupan manusia baik ruhiyah (spiritual), politik, ekonomi, moralitas serta sosial.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KONTEKSTUALISASI MAKNA SYUKUR

Allah swt dengan segala sifat rahman dan rahim-Nya telah menyediakan segalanya bagi kehidupan manusia, tinggal manusia yang harus mengolahnya sehingga anugerah Tuhan itu mendatangkan manfaat nyata bagi kehidupannya. Tuhan telah menanamkan pada diri manusia kemauan dan kemampuan sebagai bagian dari kemanusiaannya. Sunnatullah bahwa orang yang tidak bekerja berarti dia tidak akan mendapatkan apa-apa adalah upaya Allah untuk mendidik manusia supaya tidak ‘manja’ dan tidak ‘malas’ dalam mengarungi kehidupannya. Tujuannya jelas, agar berbagai kemampuan yang ditanamkan dalam kejadian manusia tidak tinggal sebagai kemampuan potensial belaka, melainkan menjelma menjadi kekuatan nyata.
Tuhan itu Mahakaya dari segala yang kaya di muka bumi ini. Ia tidak memerlukan apa-apa dari makhluk-Nya. Ketaatan manusia tidak akan menambah kekayaan-Nya begitupun pembangkangan manusia tidak akan mengurangi sedikit pun dari kekayaan-Nya. Digambarkan dalam sebuah Hadist Qudsi :
“Hai hamba-Ku, sungguhpun sejak awal hingga akhir kehidupan, kalian segenap manusia dan jin memiliki sikap ketakwaan sepenuh hati kepada-Ku, niscaya tidak akan pernah menambah sedikit  pun kekayaan pada kerajaan-Ku. Juga, andaikan kalian bangsa jin dan manusia sejak awal hingga akhir kehidupan berhimpun dalam satu tempat dan mengajukan permohonan bersama kepada-Ku lalu Aku kabulkan segala permohonan kalian, sama sekali tidak akan mengurangi apa yang ada pada-Ku, melainkan hanya bagaikan sebilah jarum yang dimasukkan ke dalam lautan” (HR. Muslim)
Begitulah kiranya bahwa harta kekayaan Tuhan itu benar-benar tidak terbatas. Maka, tidakkah segala amal perbuatan kita hanyalah untuk kepentingan diri kita sendiri?
Manusia akan bertambah nilai kemanusiaannya karena ia berusaha, bekerja dan berjuang. Melalui usaha dan kerja, melalui perjuangan dan jihad, manusia mengaktualisasikan segala kemampuan yang dianugerahkan Tuhan dalam dirinya. Kemampuan fisik, kemampuan mental, kemampuan intelektual, kemampuan moral dan kemampuan spiritual. Disinilah terletak hakikat makna ke-ahsanittaqwim-an manusia. Bila kemampuan tersebut tidak dikembangkan melalui perbuatan, amal shaleh atau kebajikan sosial, niscaya benih-benih kemampuan itu akan kering dan mati, ia tidak akan tumbuh dan berkembang, apalagi berbunga dan berbuah.
 Sebagai contoh, bagi petani, bumi dalam bentuk tanah adalah lahan untuk mencari nafkah. Ia menanam dan memetik hasil pertaniannya. Ia harus memanfaatkan bumi sebaik-baiknya sebagai tanda syukur dia kepada Tuhan yang telah menyediakan lahan pertanian untuk keperluan hidupnya. Syukur itu pada akhirnya mendatangkan manfaat untuk dirinya sendiri, bukan untuk Tuhan. Akan tetapi, untuk menjadi petani yang berhasil, manusia harus bekerja keras.
Imam syafi’i menganjurkan : “ Safir tajid ‘iwadhan ‘amman tufarriquha” yang artinya : Pergilah, niscaya engkau akan menemukan ganti orang yang engkau tinggalkan. Karena itu, jika seseorang ingin mencapai keberhasilan dalam hidupnya, ia harus siap berpisah dengan lingkungan asalnya jika di tanah kelahirannya itu sudah tidak ada lagi lahan kehidupan untuk menyambung masa depan. Otomatis, jalan yang paling rasional adalah dia harus rela berpisah untuk mencari daerah baru yang menjanjikan lahan kerja baru yang lebih prospektif.
  Manusia harus bisa mengaktualisasikan diri sebagai manusia yang kreatif (qadariyah), bukan manusia yang menyerah pada nasib (jabariyah). Hal ini memberikan potensi baru bagi manusia untuk memandang luas dunia ini. Karena di luar tempat tinggal kita masih terbentang hamparan bumi yang maha luas yang Allah sediakan untuk manusia. Maka, tepatlah kiranya seruan Imam Syafi’i supaya kita perlu mengembara ke negeri lain, manakala di negeri sendiri kesulitan membangun hidup.
Hidup kita pastilah kita usahakan menjadi kisah nyata tentang kerja keras dan usaha tekun dalam mengejar sukses dan keberhasilan. Gambaran Nabi Muhammad bahwa dunia adalah mazra’atul akhirah (lading bagi akhirat), mengisyaratkan bahwa tugas kita di dunia ini adalah bekerja keras menyiapkan bekal agar diakhirat nanti kita bisa memetik hasilnya. Dan niscaya kita akan menikmati sensasi perjuangan dalam hidup. Karena melalui perjuangan di dunia membuat kita bisa menikmati hidup di akhirat dengan layak.  
Seharusnya kita mulai sadar bahwa setiap kesuksesan itu dimulai dengan sikap kerja secara serius, bukan dengan sikap santai bermalas-malasan. Bukankah Allah hanya akan mengubah nasib suatu kaum bila kaum itu berusaha mengubah nasibnya terlebih dahulu?. Karena itu faktor utama yang menyebabkan kehidupan kita menjadi jauh dari kemajuan adalah akibat kita tidak pernah sadar bahwa dalam diri kita tidak ada motivasi untuk maju dan berkembang. Padahal sungguh dalam setiap manusia terdapat potensi yang luar biasa, yang mana potensi tersebut hanya akan tampak bila mau digali dan digunakan oleh tuannya, yang hanya bisa termanifestasikan oleh orang-orang yang benar-benar bersyukur kepada Allah swt.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CERITA PARE (2013)


Alhamdulillah proses study di kampus udah selesai. skripsi, sidang, semuanya beres, tinggal nunggu wisuda yang masih sekitar 3 bulan lagi. Jadi aku memutuskan untuk ngisi waktu senggang itu dengan belajar lagi, great intention khaan?! Heuheuheu
Dari awal emang langsung keinget sama Pare sih, cuz pengen belajar bahasa Inggris lagi, lama ga make bahasa, lupa deh, vocabularies kayak kabur semua gitu. Sesudah dapet izin dari pengasuh pondok (PPDN – smg), aku langsung berangkat, dianter sama temen sepondok yang katanya mau ke Pare juga buat private business.
Jum’at, 24 Mei 2013 kita nyampe di Pare, naik pedicab sampe Amelia Boarding House, terus istirahat setelah beres urusan administrasinya. naaahhh…disini aku dikenalin sama temen namanya NH, orangnya cantik, berkulit putih, n friendly banget. Pokoknya dari awal sampe Pare udah seneng deh bisa ketemu sama orang2 yang baik banget, my land lady juga super duper baik, kalo aku ada kebutuhan apa pun, pasti dibantu sama beliau. So, buat cewek2 yang mau stay di Pare, ngekost disini aja deh, high recommended *promote dikit* ckckckck
Siangnya temen yang dari Semarang ngajak jalan2, disini aku dikenalin sama…panggil aja si Adek, dia baru lulusan SMA, tepatnya pondok di Banten, orangnya simple, baik, denger dari ceritanya orangnya giat, gigih n pekerja keras, sambil kursus di Math master, dia juga kerja sampingan di Warung Jangung Bakar 4 rasa, orangnya kreatif n inspiratif. 
Teruus NH ngajak aku ikut program di camp dekat kost, spontan aku mau cuz memang lagi cari program2 buat ngisi waktu selama 2 minggu, tempatnya samping kali, ya..disana langsung ketemu sama Emak, Emak itu pokoknya amazing banget, sampe2 aku ga bisa menggambarkan kebaikan sama keramahan emak, n disana juga aku bilang pada sang tutor, yaitu Mr. S.., izin untuk join program sama temen2 camp, beliau bilang OK yang penting semangat, seneng pastinya langsung diterima tanpa harus ada aral rintangan yang menerpa.
Aku ngambil program di 3 lembaga kursus n 1 program camp, jadi dalam sehari ada 5 kali program, n semuanya speaking class, maksudnya supaya bisa ngomong English lancar, tiap hari banyak banget hapalan vocab, tugas presentasi, de el el, tapi dibawa enjoy aja sih. Salah satu lembaga yang aku ambil adalah HARVARD English Language Course, ngambil program Speaking 2 (MSE), kelas MSE ini hanya diikuti oleh 5 orang, 2 dari Makasar, 1 dari Banjarmasin, 1 dari Indramayu, n 1 dari Bogor yaitu aqyuuh. tutor yang biasa ngajar Mr. John, orangnya gokil abis, suasana kelas enjoyable, kita ga sungkan buat ngomong Inggris, beliau pasti mengoreksi kalo ngomongnya belepotan. Dengan suara khas nya yang menggelegar, Mr.John punya panggilan khusus untuk 5 orang ini : Melinda/Minda Jameela, Iin Paramitha, Inal Daratista, Husni Mubarak, n Imam al Barado.
IIN dari Banjarmasin, dia undergraduate, pertama ketemu langsung klop, ngobrol banyak ke Utara Timur Selatan Barat, ngepens abis sama T-ARA, sama-sama Korean fancier, dia pandai nulis huruf Hangѐl (huruf yang dibuat oleh Raja Sejong, generasi keempat dinasti kerajaan Chosӧn), pas presentasi tentang life style, dia milih Korean life style, nyeritain tentang ulzzang, gayanya Hallyu, etc. suatu hari abis kelas kita hang out ke tempat family karaoke, bareng Inal n Husni yang baru lulus junior high school orangnya imut2 n lucu2, disana teriak2 sesuka hati, suara fals ga peduli, seng penting happy pokoke, it’s really fun, apalagi sepanjang sejarah hidup baru kali ini aku nemu temen buat duet bawain lagu Liu Sing Yi nya F-tse, atmosfer yg terbentuk saat itu Mandarinan n Koreaan.

Well, barusan cerita tentang Harvard, yang harapan ke depannya semoga ga hanya bisa gabung di HARVARD English Course, melainkan HARVARD University. Amiiinnn… *bunga2 berguguran* *warna warni petasan di langit malam* #NP lalalala - Oh Ji Yeung (OST Love Story in Harvard)



Sebelumnya cerita 3 program di lembaga kursus yg lain berjalan lancar, ketemu temen2 yg macem2 juga, tutor yang macem2 juga, yang jutek ada, yang keren ada, yang ramah ada, yang cantik n ganteng juga banyak. 

Next, cerita tentang Mak Kally Family. Sampe bingung mau nulis apa, kekeluargaannya, persahabatannya, keseriusannya, canda tawanya, orang2nya, gak akan pernah bisa aku lupain, camp sederhana ini yang paling memotivasi aku buat belajar bahasa Inggris, semua penghuni disini rasanya memang orang2 pilihan yang berkarakter, beruntunglah sang aku bisa gabung di camp ini. Sang tutor yaitu Mr.S dengan gaya khasnya yang unik, koreksi saat kita salah ucap tata bahasa, creative teacher, wawasannya luas, n ke-gokil-annya yang cetaarr membahana n yang pasti jiwa ikhlas ngajarnya yang aku kagum.
Member mak kally itu memang variatif, ADIM yang selalu semangat, ALVIN yang calm n stay cool, ARIF yang lucu n bijaksana, MASYUDI bintang toedjoe dengan lahjah ‘joe potter’ nya, gaya cuek lucu n kesayangan emak, OJI yang rajinnya setinggi langit, JAE yang kece n bikin demen gaya speakingnya, MIFTAH yang unyu2, PUPUT yang cheerful n smart, NUR yang katenye always complain, friendly banget deh. Terus aku yakin kayaknya tentang member lain yg belum disebutin (yg lama n yg baru) macem2 juga deh, cuz kalo denger dari yg curcol seru2 juga.

Baru juga akrab, udah harus pisah, hmmm..mungkin terlalu singkat, sempet ada pikiran buat memperpanjang waktu, cuma sayang, timing nya tetep ga mendukung. Next time deh kalo ada kesempatan lagi.

Finally, aku berterima kasih banyak sama orang2 yang udah ngasih support, motivasi, pembelajaran, kebaikan, kenangan indah, persahabatan dan hal2 baik lain yg ga bisa disebutin satu2, thanks for everything, Jazakumullah khairan katsira, I’m really gonna miss you all… *hug*





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS